Artikel

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer?

2 Comments
Home
Artikel
Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer?
Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer? - Dalam diskusi-diskusi, baik di Sekolah/ Kampus maupun Komunitas banyak yang bertanya Pak, kalau saya ingin menjadi Network Engineer, kuliah yang pas untuk saya apa ya? apakah saya harus kuliah mengambil program studi Teknik Telekomunikasi atau Teknik Informatika (TI) atau Sistem Informasi (SI)? sebelumnya mohon maaf, dan terimakasih atas jawabannya..

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer?

Mari kita bahas terlebih dulu, apa itu Network Engineer?


Menjadi Network Engineer merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak muda yang berkecimpung di dunia IT. Network Engineer merupakan nama sebuah pekerjaan (profesi) di dunia IT, profesi ini mempunyai tugas untuk membangun, merawat dan memperbaiki sistem jaringan komputer/telekomunikasi di sebuah instansi atau organisasi. Seorang Network Engineer akan dianggap berhasil ketika sistem Jaringan komputer/ telekomunikasi yang dikelolanya dapat berfungsi baik, stabil, dapat diakses/digunakan oleh user, dan mendukung tujuan instansi atau organisasi.

Apa sih bedanya Network Engineer dan Network Administrator?

Kedua profesi tersebut dapat dikatakan sama, walaupun dalam pekerjaanya kadang Network Engineer lebih fokus ke perangkat jaringan (infrastruktur) sedangkan Network Administrator lebih ke Sistem Administrasi Servernya. Kedua profesi ini biasanya bekerja dalam satu tim karena mereka saling melengkapi dan tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri. Jadi Network Engineer dan Network Administrator merupakan profesi yang sama dalam satu tim work tetapi biasanya kedua istilah ini sering ditukar-tukar penggunaannya.

Kenapa perlu ada network engineer?
Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer?

Instansi atau organisasi besar biasanya membutuhkan sistem jaringan komputer yang komplek dan besar untuk memenuhi kebutuhan akan komunikasi baik data maupun suara. Instansi atau organisasi tersebut membutuhkan teknologi networking untuk berkomunikasi antar anggota via komputer, laptop, handphone, dll, oleh karena itu dibutuhkan sistem jaringan (network) yang handal. Tetapi jika Instansi/organisasi tersebut masih bersifat tradisional (misalnya dalam transfer data masih menggunakan flashdisk, CD dan media penyimpanan lainya yang dibawa kesana kemari, tidak ada wifi, tidak ada kabel jaringan) maka tidak membutuhkan network engineer disana.

Apa bedanya dengan Telecommunication (telco) Engineer?

Sebenarnya Telecommunication engineer merupakan network engineer juga, tetapi perangkat yang ditangani adalah perangkat telekomunikasi yang dipakai oleh operator telekomunikasi atau operator seluler. misalnya Sentral,  IN, MSC, HLR, BSC, dll, dimana perangkat-perangkat ini biasanya memiliki lisensi khusus dan memang bukan konsumsi umum.

Perusahaan ABC telah menggunakan teknologi jaringan, akan tetapi tidak terlihat adanya Network Engineernya disana, kenapa?

Perusahaan/instansi/organisasi kecil biasanya tidak memerlukan sistem jaringan yang komplek, biasanya hanya membutuhkan koneksi internet saja. Perusahaan kecil yang hanya memiliki karyawan (3-10 orang) saja hanya membutuhkan jaringan yang  sederhana, yang mereka butuhkan cuma koneksi ke internet saja, sharing printer, dll yang tidak memerlukan server. Perusahaan ini tidak membutuhkan network engineer karena pengelolaan jaringan biasanya jadi satu dengan bagian IT.

Apa yang dikerjakan oleh Network Engineer setiap hari?

Pekerjaan Network Engineer tidak behubungan langsung dengan pemakai (end-user), mereka tidak mengurusi laptop, komputer yang hang, komputer bervirus, printer macet, printer habis tinta, printer ngadat,  dll yang berhubungan dengan pemakai (end-user) tetapi yang mereka urusi adalah sistem jaringanya.

Network Engineer akan menangani perangkat-perangkat networking seperti sever, router, firewall, modem, access point, switch, hub, cable.

Dalam pekerjaan sehari-hari seorang network enginer akan menangani hal sebagai berikut:
  • Monitoring jaringan, apakah trafik normal? atau ada traffik yang aneh?, kenapa di grafik ini ada peningkatan traffik yang tiba2 pada jam malam hari?
  • Troubleshooting jaringan, misalnya ada user yang komplain tidak bisa koneksi ke jaringan, akses ke wifi sulit, maka network engineer akan mengecek masalah tersebut, apakah ada problem di network, atau komputer dia yang error?
  • Sebagai seorang network engineer harus paham dalam menggunakan protocol analyzer untuk menganalisis network
  • planning yang matang dan topologi jaringan baik sehingga mudah dalam troubleshooting,  seperti alokasi IP address, VLAN, routing, dll
  • Mendesain sistem keamanan jaringan yang baik. misalnya dengan membuat firewall untuk memblok akses ke network tertentu, website tertentu, dll)
  • membuat bandwidth management, agar tidak terjadi rebutan bandwidth antar user.
  • remote support atau on-site support. tidak jarang, diluar jam kantor network engineer masih ditelpon terkait dengan problem network dimana perlu dilakukan aksi segera
  • Disamping hat teknis diatas, hal non teknis juga harus dikuasai yang akan sangat membantu dalam troubleshooting jaringan. Misalnya memahami  cara kerja database dalam network, memahami dan mengerti programing pada setiap operating system
Apakah seorang Network Engineer perlu mengerti wireless juga?

Jika di Perusahaan/ instansi/ organisai menggunakan jaringan berbasis wireles maka seorang Network Engineer wajib punya sklill tentang wireless, baik troubleshoting maupun langkah penangananya.

Kemampuan/Skill apa saja harus dikuasai oleh Network Engineer?

Perusahaan/ instansi/organisasi besar biasanya memakai perangkat jaringan dari vendor terkenal yang sudah teruji kualitasnya, berbicara skill, tentu saja tidak lepas dari vendor perangkat jaringan yang sudah banyak beredar dipasaran dan telah memiliki nama baik karena kualitas dari perangkat tersebut. Misal: cisco, juniper, mikrotik, brocade, tp-link, dll. Network Engineer pemula wajib mempunyai dasar jaringan dan pemahaman yang baik untuk OSI layer, TCP/UDP, IPv4, ethernet, dll.  Kemudian seorang network enginer harus belajar dan harus mampu mengkonfigurasi perangkat kerasnya dari vendor-vendor yang banyak dipakai oleh perusahaan/instansi. Untuk lebih mantap dan meyakinkan seorang Network Engineer harus memiliki sertifikasi  kompetensi dari vendor-vendor tersebut sebagai bukti dari keahlian, pengalamannya.

Apa yang dibutuhkan untuk menjadi Network enginer?

Program Studi dan Universitas mana  yang pas agar saya bisa menjadi Network Engineer?

Perusahaan besar dan dunia industri lebih tertarik dan percaya kepada sertifikasi kompetensi keahlian jaringan daripada ijazah, walaupun  dari jurusan telekomunikasi, teknik informatika, teknik komputer, sistem informasi, dll. Perusahaan besar dan industri lebih mengenal dan percaya kepada sertifikat kompetensi seperti MTCNA, MTCRE, MTCWE, CCNA, CCNP, CCIE  daripada ijazah D3/S1 dari jurusan ABC. Misalnya, CISCO telah membuat kurikulum networking untuk user/pengguna yang belum mengerti sama sekali dengan networking. Dengan belajar/ mempelajari kurikulum cisco dan dilanjutkan ujian sertifikasi kompetensi sehingga tanpa perlu masuk ke kuliah formalpun orang awam bisa menjadi network engineer.

Apakah di Universitas A mengajarkan skill networking?

Untuk lebih mengetahui apa yang diajarkan oleh Universitas terkait dengan skill networking silahkan tanya langsung ke program studi yang bersangkutan, silahkan tanya kurikulum dan mata kuliah yang diajarkan di universitas tersebut dengan cara kirim email, telpon, lihat websitenya, dll. Tanyakan juga apakah universitas tersebut memberikan program sertifikasi kompetensi internasional atau hanya belajar mata kuliah jaringan komputer saja? (dan mungkin pengajarnya juga tidak punya sertifikasi keahlian) :D

Bagaimana dengan Salary atau gajinya?

Gaji dan salary biasanya tergantung dari beberapa faktor, antara lain:
  • Biasanya tergantung dari kemampuan finansial Perusahaan tersebut, jika perusahaan kecil biasanya gajinya juga kecil. Jaringannya juga tidak kompleks, beda halnya dengan perusahaan besar biasanya gaji/salarynya juga besar karena jaringanya juga komplek
  • Kemampuan/ skill dan pengalaman engineer juga menentukan, jika skill dan pengalaman sedikit (baru), sertifikasi kompetensi masih sedikit, tentunya gaji dan salarynya juga belum banyak.
Bisakah seorang Network Engineer menjadi expatriate (kerja di luar negeri)?

Dalam standarisai networking  seperti IEEE, ITU-T, OSI, DoD, dll, telah diakui dan disepakati seluruh dunia untuk menggunakan standard yang sama. Maka, skill dan kemampuan yang digunakan untuk melakukan konfigurasi perangkat networking di indonesia juga sama dengan negara lainnya. Skill teknis saja tidak cukup untuk menjadi expatriate, perlu punya skill tambahan agar dilirik customer luar negeri seperti kemampuan bahasa inggris yang baik, kemampuan menjelaskan issue networking dalam bahasa asing, troubleshoting,dll. Kunci utamanya adalah kemampuan bahasa asing dengan baik. Network Engineer di indonesia sudah banyak tetapi yang mampu berbahasa asing dengan baik masih tergolong jarang

Bagaimana? anda tertarik menjadi Nerwork Engineer dan menjadi expatriate?
Semoga bermanfaat... :D

2 comments

  1. wasito
    wasito
    September 20, 2019
    Sama-sama gan...., makasih juga dah mampir disini..
  2. Unknown
    Unknown
    August 01, 2019
    terima kasih atas penjelasannya