Artikel

Pentingkah SKP Online (E-Kinerja)

0 Comments
Home
Artikel
Pentingkah SKP Online (E-Kinerja)
Pentingkah SKP Online?

Antara Godaan, Tipuan dan Pekerjaan sia-sia dibalik SKP Online -  (E-Kinerja)

Di penghujung tahun terdengar riuh diantara grup-grup sosial media yang membicarakan Deadline pengisian SKP online, ada yang sampai tidak bisa tidur, tidak sempat makan, dan lain sebagainya.


Pentingkah SKP Online 

Lalu seberapa genting dan pentingkah SKP  (E-Kinerja) online itu?

SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) adalah Penilaian Kinerja Pegawai dalam setahun, dimana SKP ini akan sangat penting bagi pegawai itu sendiri untuk kenaikan pangkat, karir dan tunjangan (beberapa daerah) dan persyaratan lainya dalam urusan kepegawaian.

Dalam beberapa tahun ini, SKP online telah diwajibkan sehingga pegawai bisa merencanakan kegiatan bulanan, tengah tahunan dan tahunan yang langsung di inputkan kedalam aplikasi SKP berbasis web secara online. 

Di sisi lain, SKP online ini sangat memudahkan, tetapi disisi lainya pengisian SKP juga merepotkan. Pegawai mengisi SKP online yang tentunya tergantung dengan internet, banyak diantara pegawai yang koneksi internetnya mengandalkan KUOTA operator seluler yang tentunya setiap daerah memiliki kualitas signal (jaringan) yang berbeda. 

Perbedaan kualitas signal (jaringan) internet inilah yang kemudian menimbulkan “masalah” jika berada didaerah yang memiliki kualitas signal (jaringan) buruk, ditambah lagi dengan kualitas SERVER yang sering down jika diakses secara bersamaan oleh banyak pegawai.

Hal demikian diatas sangat mudah diatasi, misalnya dengan mengakses SKP online di malam atau pagi hari saat kebanyakan orang sedang terlelap tidur (istirahat). 

Jika koneksi internet memadai dan kesiapan SERVER baik, maka pengisian SKP online bisa dilakukan kurang dari 1 jam saja tetapi jika koneksi internetnya buruk maka untuk mengisi SKP online tersebut harus “berjuang” ditengah malam atau dini hari (tentunya dengan persiapan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya).

Di sisi lain, setelah seluruh pegawai mengisi SKP online kemudian atasan langsung berkewajiban menilai poin-poin kegiatan kerja pegawai yang di inputkan kedalam aplikasi SKP online tersebut berdasarkan realita dilapangan. 

Penilaian ini juga dilakukan secara online, maka permasalahan diatas juga akan muncul saat atasan memberikan penilaian.

Kembali ke laptop...., eh kembali ke pertanyaan awal “Seberapa genting dan pentingkah SKP online itu?”. 

Bisa dikatakan genting karena SKP harus dibuat ditahun berjalan, dan penilaianya harus dilakukan diakhir tahun berjalan juga, yang artinya tidak boleh di ulur-ulur tahun depan apalagi sampai tidak dibuat.

Baca: Bukti fisik yang harus dilengkapi untuk kenaikan pangkat

Apakah penting?. Ya sangat penting karena SKP ini merupakan persyaratan mutlak seorang pegawai untuk kelangsungan kariernya (seharusnya sih.. :D).

Kenyataan dilapangan sangatlah berbeda, dimana SKP yang di buat secara online dalam aplikasi berbasis web yang telah memiliki database cukup baik tetapi hanya dimanfaatkan untuk menyiapkan lembaran-lembaran SKP cetak (print out). 

Lalu apa bedanya Aplikasi web base SKP online ini dengan Ms. Excel atau Ms. Word? Jika yang dibutuhkan hanya print out atau hasil cetak dari SKP online yang gampang untuk disulap?

Jika yang dibutuhkan hanya Print Out, mengapa harus dibuat online?. 

Kenapa dalam setiap urusan kedinasan yang berhubungan dengan karir (naik pangkat, berkala, dll) selalu diminta SKP dari tahun sekian sampai tahun sekian dan dibuat rangkap sekian, ahh........ sia-sia berarti aplikasi SKP online-nya padahal berkas-berkas itu hanya akan memenuhi ruang kerja saja.

Seharusnya dengan menggunakan aplikasi Web Based SKP Online ini pegawai tidak harus mengumpulkan berkas SKP berangkap-rangkap dalam urusan kepegawaian. 

Dinas atau instansi terkait cukup dengan KLIK saja untuk mengetahui kinerja pegawai yang dimaksud. Bukankah tujuan dibangunya Data Base kepegawaian (SIMPEDU, SKP, Dll) untuk menampung data-data pegawai yang jumlahnya sangat banyak itu?. 

Jadi ketika Dinas atau instansi terkait membutuhkanya tinggal mengakses databasenya saja?.

Kalau saja pemanfaatan aplikasi database dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya, alangkah mudahnya pekerjaan-pekerjaan yang sudah di tuangkan dalam bentuk aplikasi. 

Tujuan programer membuat kode-kode program yang disusun berdasarkan alur algoritma sehingga terbentuk aplikasi adalah untuk mempermudah pekerjaan client (pegawai), bukan untuk merepotkan dan menambah beban pekerjaan clientnya (pegawai).

Ah......., entahlah. 

Mungkin perlu ditanyakan pada rumput yang bergoyang. 

Apapun kenyataanya, bagi seorang pegawai hendaklah bekerja sesuai dengan amanah untuk melayani masyarakat dan mengabdi pada bangsa dan negara.

SELAMAT TAHUN BARU, 1 januari 2020

No comments